Ring of Mind
Karya
Mochamad Aulia Ridwan
Ini
adalah kisah tentang 4 orang sahabat yang mencari mind ring, sebelum ke
perkenalan mind ring kita perkenalkan dulu ke 4 pejuang kita yaitu:
Aulia Ridwan panggil saja Wan, lalu yang kedua adalah Yudika panggil saja Dik, yang
ketiga adalah Richy nama panggilannya Chy, dan yang terakhir kita
perkenalkan adalah Louis sering dipanggil Uis.
Karna
kita baru mengetahui namanya saja kita juga harus mengenalnya lebih dalam. Kita
langsung saja ke yang pertama; Ridwan dia adalah anak tunggal dan dia tidak
memiliki ayah karena ayahnya gugur bersama ayah dari ketiga temannya dalam
perjalanan mencari mind ring, ayah dari keempat pejuang itu gugur dan
gagal dalam perjalanan untuk mencari mind ring.
Karna
selalu bekerja keras dan sama seperti anaknya, ayah dari keempat pejuang
itu dijuluki sebagai Four Knights. Richy adalah anak ke dua dari
tiga bersaudara, Yudika adalah anak sulung dari 2 bersaudara dan Louis adalah
anak tunggal dan menjadi anak kesayangan ibunya, setelah mengenal keluarga
mereka kita akan memperkenalkan mind ring.
Mind
ring, cincin legenda dengan kekuatan yang sangat menarik, sehingga banyak
orang mencarinya dan berusaha mendapatkannya. Kekuatan dari cincin ini adalah
apa yang kita pikirkan akan menjadi kenyataan, sehingga cincin ini tidak bisa
digunakan oleh sembarang orang. Cincin ini hanya bisa digunakan oleh orang-orang
yang memiliki keyakinan yang kuat, orang yang dipilih dan disukai oleh mind
ring tersebut. Namun, tidak semua yang kita pikirkan menjadi kenyataan,
kita harus berniat baik dalam menggunakan cincin tersebut karna jika kita
menyalahgunakannya, cincin itu akan membakar penggunanya dan kembali ke
tempatnya semula. Setelah mengetahui dengan jelas kita lanjut ke perjalanan
mereka.
***
Pagi
hari di tempat biasa mereka berkumpul, mereka berbicara tentang keadaan negara
Indonesia yang hancur dan banyak bad boy keluyuran di malam hari. Korupsi, belum lagi sangat banyak penculikan
anak dan segala rupa kejahatan dimana-mana, selalu ada berita tentang kejahatan
di TV. Mereka berpikir agar negara ini dapat damai kembali, tiba-tiba Ridwan
teringat sesuatu dan berbicara kepada ketiga temannya, “hey!” ucap Ridwan, Yudika
Richy dan Louis pun melihat ke arah Ridwan, “apa?” jawab mereka bertiga dengan
kompak, Ridwan pun menjawab, “aku punya ide nih supaya kita bisa
menyelamatkan negara ini”. ”apa idenya?” jawab Yudika, dan dijawab lagi
oleh Ridwan, “apa kalian ingat cerita kakek tentang Mind Ring melegenda
itu?” serentak mereka menjawab, “ingat” setelah mereka berbincang dan menyusun
rencana, mereka pun pergi ke rumah kakek Ridwan yang sering disebut Bah Aki.
Setelah
sampai di rumah Bah Aki mereka pun mengetok pintu dan mengucapkan,
“assalamualaikum” bah aki pun keluar dan bertanya kepada mereka, “ada apa anak-anak?”
mereka pun berbicara dan bercerita tentang rencana mereka dan tujuan mereka. Setelah
mereka selesai berbincang-bincang Bah Aki pun mencari peta yang dimaksud.
Setelah petanya ditemukan Bah Aki pun langsung memberikannya kepada Ridwan dan
berbicara, “perjalanan yang akan kalian tempuh sangat lah rumit ingat terus
pesan abah ini, keberanian adalah senjata pikiran adalah kunci dan kepercayaan
adalah jalan” Ridwan dan teman-teman pun menjawab dengan kompak “siap bah!”
Mereka pun pamit dengan Bah Aki dan mengucapkan terima kasih.
Setelah
pergi dari rumah Bah Aki mereka berjalan menuju rumah mereka masing-masing, saat
di perjalanan Ridwan berkata kepada teman-temannya, “bawa barang bawaan secukupnya,
jangan tinggalkan barang yang paling penting bagi kalian, karna saat perjalanan
kita tidak bisa pulang untuk mengambil barang yang tertinggal” Yudika menjawab,
“siap kapten!!” mereka tertawa mendengar gurauan Yudika. Mereka berjalan sambil
berbincang, tak terasa mereka sudah sampai di rumah mereka yang saling
bersebelahan, mereka pun berpamitan dan masuk ke rumah mereka masing-masing.
***
Keesokan
harinya di pagi hari, Ridwan yang paling pertama datang di warung tempat mereka
berkumpul. Semua teman-temannya datang, mereka pun memulai perjalanan mereka
dengan pergi ke tempat yang Bah Aki katakan. Sampai di tempat yang Bah Aki
katakan, mereka kebingungan karna ada 4 jalan, “kok ada 4 sih? katanya satu
jalan gede” ucap Louis, “iya perasaan bilangnya Cuma satu jalan?” jawab Yudika.
Mereka kebingungan, lalu Ridwan pun mengambil keputusan dan berbicara, “dari
pada buang-buang waktu kita langsung saja lewati jalan ini satu orang satu
jalan, jika salah satu di antara kita mendapatkan masalah kita masih saling
terhubung dengan ponsel kita masing-masing, oke?”
Tanpa
menunggu lama lagi mereka pun mulai memasuki jalan mereka masing-masing, tak lama
setelah Ridwan berjalan di jalan yang gelap gulita itu dia melihat cahaya di
ujung jalan tersebut, dia pun berlari menuju cahaya itu saat dia sampai, dia masuk
ke dalamnya dan mereka saling bertemu.
Namun, yang lebih mereka kagetkan mereka bertemu dengan ayah mereka masing-masing,
mereka terharu dan langsung memeluk ayah mereka. Setelah berpelukan dengan
ayahnya, Ridwan berkata, ”maafkan aku, yah. Aku tidak sempat membahagiakan
ayah, tapi aku berjanji akan bersungguh-sungguh dalam perjalanan ini supaya keinginan
ayah yang tak sempat ayah dapatkan bisa aku berikan untuk ayah” ayah Ridwan pun
membalas perkataan Ridwan, ”tak apa-apa, nak. Ayah hanya ingin kamu menyayangi
ibumu dan menjaganya, ayah juga akan mendoakanmu dalam perjalanan ini” lalu dijawab
lagi oleh Ridwan, “baik, terima kasih, yah”
Sebelum
ayah Ridwan pergi lagi dia memberikan sebuah keris berwarna emas, yang hanya
sebesar gantungan kunci dan mengatakan, “hanya ini yang bisa ayah berikan,
ingat beranikan dirimu selalu” setelah itu ayah Ridwan, Richy, Louis, dan
Yudika pun sedikit demi sedikit mulai menghilang dan menjadi debu. Setelah
semua sudah hilang dan tak ada apa-apa, tiba-tiba ada suara tertawa
dengan suara jahat. Mereka pun bersiap dan waspada, seketika semua menjadi
terang seperti semula dan mereka ada di tengah hutan. Suara yang mereka dengar
tadi, sekarang menampakan dirinya, ternyata dia adalah pohon bermata merah
menyala dan memiliki tangan bercakar tajam.
Tanpa
berkata apa-apa Louis dengan nafsunya langsung berlari dan membawa batang kayu
sebesar tongkat baseball dan langsung memukul pohon itu. Namun, ia
tak sampai mengenai si pohon, yang terjadi malah Louis terikat oleh kayu yang
dikeluarkan oleh pohon itu. Richy, dan Yudika menolong Louis, namun usaha
mereka gagal, mereka menjadi ikut terikat kayu yang dikeluarkan pohon itu. Mereka bertiga berteriak meminta
tolong dengan raut wajah ketakutan. Ridwan yang terus berpikir bagaimana cara
mengalahkan si pohon, karna si pohon semakin mendekat. Dia mengambil keris yang
diberi ayahnya dan mencoba menebaskannya.
Ridwan
terus menghindari serangan si pohon sampai dia menyadari sesuatu, keberanian.
Ketiga temannya ketakutan dan si pohon semakin semangat untuk menghabisi
mereka, Ridwan memegang keris itu dan meyakinkan bahwa dia bisa mengalahkannya
dengan menggunakan keberanian. Keris berubah menjadi besar sebesar pedang dan
keris itu berapi. Tanpa menunggu lama, ia langsung menebaskan keris itu, lalu
si pohon berteriak kesakitan dan terbelah menjadi dua. Mata dan tangannya yang
menyeramkan menghilang dan dia menjadi pohon biasa, tiba-tiba terdengar suara dari
belakang, mereka pun menoleh ke belakang dan ternyata tidak ada siapa-siapa,
mereka pun tidak mengindahkan.
Setelah
semua selesai keris itu pun kembali mengecil ke ukuran semula dan apinya hilang.
Ridwan langsung menyimpan keris itu ke dalam
ransel. Yudika bertanya kepada Ridwan, “mantra apa yang kau bacakan tadi wan?” semua
mata tiba-tiba tertatap ke wajah Ridwan dengan raut wajah penasaran.
***
Tentang Penulis
Mochamad Aulia Ridwan, saat ini saya tengah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama atau SMP di kota Bandung. Saya sendiri asli orang Bandung, tinggal di Bandung dan lahir di Bandung pada bulan Oktober 2006. Oh iya, saya sekarang kelas 8, barangkali penasaran hehe. Bisa follow di Ig @Qwheel
Komentar
Posting Komentar