Kuliah Kerja Nyatanya hanya Fiksi Belaka


 

            Kuliah Kerja Nyata yang nyatanya hanya fiksi belaka. Mahasiswa semester 6 atau semester 7 dekat-dekat ini akan melaksanakan bahkan ada yang sudah melaksanakan KKN. Barangkali tulisan ini sedikit kurang jelas, ya mohon maaf; karena memang hanya mencurahkan keresahan aja gitu. Seperti kita ketahui kegiatan KKN yang biasa dilakukan secara offline yang mana mahasiswa melakukan kegiatan di desa-desa yang jauh dari riuh rendah perkotaan, sekarang harus dilakukan secara daring; ya walaupun ada juga yang melakukannya secara offline di daerah domisili masing-masing‒ Se-offline-offline-nya juga ya tetap aja gitu, asa gimana ngelakuinnya juga.

            Sebenarnya apa manfaat dari KKN secara online ini, sih? Itu pertanyaan yang menjadi dasar pemikiran saya terhadap tulisan ini. Jika dilihat dari sudut manapun manfaatnya nggak kelihatan sama sekali; apalagi jika KKN yang dilaksanakan ketika berlangsungnya kegiatan PPKM darurat atau PPKM level 4 yang lama-lama makin tak jelas mau ke arah mana. Tetapi, tenang aja pemerintah kita sigap dalam menangani segala masalah, hihi. Pemerintah kita sedang dan bahkan sudah merancang program-program agar masyarakatnya cepat terbebas dari pandemi Covid-19; yang sebenarnya makin hari makin parah dan makin gak jelas aja penanganannya. Serius loh, dana yang sebenarnya bisa digunakan untuk penanganan pandemi malah dilimpahkan ke hal yang kepentingannya masih bisa dikesampingkan; apalagi korupsi besar-besaran dana bansos yang jumlahnya gila, sih; belum lagi ada potongan-potongan bantuan bansos ke masyarakat dari instansi pemerintahan di daerah yang menangani dan berhubungan langsung dengan masyarakat‒ entah alasan administrasi atau buat perawatan ambulans lah, dahlah!.

            Balik lagi ke KKN, tujuan utama KKN tuh kan; agar mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman dari masyarakat; bagaimana menyelesaikan masalah di sana, bagaimana organisasi pemerintahan di desa itu bekerja atau membatu masyarakat  dalam berkegiatan di lingkungannya‒ kerja bakti atau sejenisnya. Namun, sekarang kegiatan KKN dipaksa untuk melakukannya secara daring yang malah membuat pusing sendiri akan pelaksanaannya mau bagaimana; seperti program apa yang bakalan kita susun dan berikan kepada masyarakat, terutama masyarakat yang mayoritasnya petani, pedagang atau nelayan akan lebih memilih bertani, berdagang dan melaut ketimbang mengikuti webinar atau mendengarkan anjuran prokes yang sudah didengar ratusan kali bikin pekak telinga dan menyita waktu. KKN di masa pandemi ini menurut saya penting gak penting, sih; karena tujuan dan manfaatnya masih bias, masih belum jelas apa yang bakal kita dapatkan dari KKN daring selain kuitansi pembayaran KKN dan bukti administrasi KKN.

            Syahdan dengan masalah manfaat dari KKN ini, sebelumnya kita bahas dulu kepentingan KKN dilaksanakan pada saat masa pandemi. KKN daring ini sangatlah penting dilaksanakan bagi mahasiswa semester 6 atau 7 di seluruh Nusantara, karena KKN daring ini akan sangat membantu mahasiswa semester 6 atau 7. Pentingnya KKN dilaksanakan di saat pandemi ini ialah hanya semata-mata sebagai formalitas untuk memenuhi kebutuhan SKS mahasiswa untuk syarat melakukan penelitian skripsi atau sidang; atau buat lulus, lah ‒ mungkin setiap perguruan tinggi memiliki persyaratan yang berbeda-beda. Padahal pihak otoritas kampus bisa memberikan alternatif atau solusi untuk mengganti kegiatan KKN dengan kegiatan lain yang lebih bisa diterima di keadaan pandemi.

            Lalu apa dong solusinya, Kak. Kan katanya harus ada alternatif atau solusi yang rasional dan bisa diterima? Lah, ya itu urusan otoritas kampus yang mikirinnya, kalau saya atau teman-teman mahasiswa lain yang ngasih, sih, ya siap-siap aja gajinya dibagi-bagi ke kita, xixi ‒ bercanda aja kok, gak ada niatan, serius, deh.

            Kuliah Kerja Nyata yang Nyatanya Hanya Fiksi Belaka, begitulah barangkali tajuk yang pas bagi tulisan ini; yang isinya hanya keluh kesah dari batin yang hampir saja menolak mengikuti kegiatan KKN ‒ ikut karena udah keburu dipilih pas awal semester 6. Barangkali teman-teman mahasiswa yang lain pun merasakan keresahan batin yang sama untuk kegiatan KKN entah yang sudah terlaksana, sedang melaksanakan atau yang akan melaksanakan kegiatan KKN. Mata kuliah yang dilaksanakan karena hanya untuk menggugurkan kewajiban saja. Terima kasih.

            Oalah, lupa saya, kan lagi bahas manfaat KKN, ya? Sebentar, ya, saya cari-cari dulu dari awal kalimat sampai akhir kalimat siapa tahu bisa ketemu, nih, manfaat dari KKN yang dilaksanakan di saat pandemi; sebentar, ya. Jadi, teman-teman semua manfaat KKN di masa pandemi ini masih nihil untuk bisa dikatakan manfaat dari KKN. Dalam hemat saya kegiatan ini berlangsung hanya sebagai formalitas belaka, karena dosen pun sudah pasti tahu kalau mahasiswa lebih pintar dari dirinya-paham lah pasti maksudnya apa.

Di sisi lain kita bisa memetik hikmah dari mengikuti kegiatan KKN secara daring ini. Apa hikmah yang bisa kita ambil dari kegiatan KKN? Cari sendiri ya, hehehe.

 

Tentang Penulis

F. Yusuf, masih belajar menulis; pernah jadi tukang foto sama video.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan di Cermin

Kerinduan paling Agung

Memiliki Pemikiran Orisinal dengan Mencoba Memahami Esai Apio Ludd: Burn all Bible dan Boundaries